Risa menyungging senyum.
Kurasa agak sumir dan aneh.
Tapi aku nggak sempat berpikir jauh.
Kenapa Ris? Lo kayaknya kusut banget? Something wrong?" kucoba untuk tetap care, seperti dulu.
Risa mendengus.
ini mulai menghindari gue Su," cetusnya.
juga dia toh.
"Cewek yang lagi gue deketin akhir-akhi "Kok?" aku terbengong.
Masih pedekate "Dia cemburu melihat keakraban gue sama sepupu gue.
Padahal salahnya sendiri kenapa nggak pernah nanya." "Emang, dari dulu lo masih pedekate terus sama tu cewek Ris? Belon jadi juga? Alot banget," komentarku basa-basi.
ti Abis, dianya menghindar terus.
seper nya ia nggak şuka sama gue," tetap membagi perhatiannya padaku? Entahlah.
Padahal sebenarnya nggak perlu.
Gadis yang kulihat malam itu di Jogja plaza akhir-akhir ini semakin kulihat.
la sering menjemput Risa dengan sedan cadilacnya.
Hampir setiap hari.
Dan itu jadi mengurangi kegiatan kami naik bis sepulang sekolah.
Sering Risa mengajakku serta.
Tapi dengan pengertian penuh kutolak halus ajakannya.
Takut ngganggu elo.
Gue naik bis saja deh, seperti biasa," elakku selalu.
Bahkan yang terjadi selanjutnya, cowok itu sering diantar pulang pergi.
Rajin sekali ya tu cewek.
Perlakuan yang juga sering ia lakukan padaku
Lama-lama, entah kenapa, di hatiku timbul perasaan gimana gitu.Ohh ..
Mama rasa apakah ini? Ada rasa tak rela menyadari Risa dekat dengan gadis lain secara lebih.
Dan aku mulai takut untuk menterjemahkan perasaan ini.
Gila! Apakah ini rasa yang pernal kumiliki pada Adi dulu? Jawabnya memang iya.
Aku tersiksa sendiri.
Apalagi melihat kemesraan ntereka bergandengan masuk ke mobil.
Uhh… pedih sekali.
T juga sialan sekali.
Bukankah dari sem aku mencoba untuk selalu menceg wajah yang indo.
Dan kayaknya bukan salah satu siswi SMA Persatuan.
Risa menemukan levelnya.
Cocok sekali kulihat mereka.
'Sama-sama keren, sama-sama indo.
Kemesraan yang sempat kuintip entah kenapa menimbulkan setitik rasa lain.
Ketika Risa dengan mesranya menga- lengkan tangannya ke pinggang ramping itu.
Atau ketika ia membelai kepala yang berambut ikal alami itu dan mengacaknya pelan penuh gemas.
Perlakuan yang juga sering ia lakukan padaku
Perlakuan yang juga sering ia lakukan padaku.Ahh Risa itu seorang cowok yang juga lembut dan romantis memperlakukan cewek.
Bahkan padaku pun sebagai temannya.
Tapi aku tidak bolch terlena lagi.
Tidak boleh.
Bagaimanapun, aku harus menerima porsiku sendiri.
Tapi tak urung, penemuanku semalam kubahas juga esoknya.
Selamat deh.
Yang malem itu cewek lo khan?" aku mengulurkan tangan.
Risa masih bengong.
Tapi diterimanya jug uluran tanganku.
Comments
Post a Comment