Ini lang sung serang saja, kayak pasukan PBB yang menyerang tentara Irak," jawab saya santai.
Senyum bermain di bibir saya.
Sengaja pingin meledeknya.
Kalau soal itu, bukan salah saya.
Ronald yang datang sama saya, merayu saya, ngajak bercinta, yaaa… saya nggak bisa nolak dong.
Terang saya kejam.
Tanpa perasaan.
Sampai gigi Trishia gemelutuk menahan marah.
Lalu ia kembali merangsek mau menjambak saya lagi.
Saya kali ini sudah siap banget dengan serangan fajar yang mendadak dari dia.
Dengan gesit saya kunci tangannya hingga ia tak bisa bergerak.
Terjadi adegan laga sesaat.
Tapi kemudian teman-teman menghalau dan memisahkan arena perke- lahian.
Kayaknya belum puas sama saya.
Terdengar makiannya yang ramai menye butkan segala macam binatang dan kata-kata jelek lainnya.
Sampai saya mumet sendiri Terburu-buru saya mengayun langkah me ninggalkan keramaian sialan itu.
Dasar cewek sialan.
Perks kampus Tukang rebut pacar orang!" masih terdenga makiannya sebelum langkah saya jauh.
Malam minggu, acara paling asyik sebe lum bobo buatku adalah nongkrongin tivi Tak ada yang apel.
Paling kalau kemarin kemarin, malam mingguku agak meriah adalah karena kehadiran Risa yang selalu bertandang.
Kadang juga ngajak jalan untuk sekedar nonton film.
Ingat Risa, ada debar kembali melintas.
Tapi secepat kilat kutepis kuat.
Nggak.
Aku nggak boleh lagi terlena oleh fantasi sendiri.
Konsentrasiku melototi tivi buyar seke tika ketika kudengar suara gerung mobil parkir di halaman.
Aku bergerak ke arah kaca jendela, menyibak gorden untuk mengintip siapa yang datang Cadilac putih terparkir.
Dan dua sosok sudah keluar lantas bergandengan melang kah ke pintu.
Risa dan cewek cakep itu Hatiku mulai tak karuan Tapi kubuka pintu dan kusapa kehadiran mereka seramah dan sebiasa mungkin Dengan memberi senyum yang termanis Risa menggandeng cewek cakep itu menuju sofa setelah kupersilahkan duduk Su… kenalin, ini sepupuku!" ia meraih tanganku untuk menyediakan minuman.
Terbengong.
Tapi kuu ketika aku akan berlalu ke dalam lurkan juga Gue nyari elo ke kantin, ke taman, k WC, nggak ada.
Pantesan, ngumpetnya di perpust ini.
Tumben Su.
getol bener" ko- mentarnya setelah seocrypt duduk.
"Banyak bacaan buku.
Psikologinya bagus-bagus ternyata.
Ada Psiko remaja karangan Nestor Rico Tambunan juga lho.
Gue suka karya-karyanya," suaraku disetel sebiasa mungkin.
Padahal gemuruh di dadaku sudah mengguncang dari tadi.
Senyum bermain di bibir saya.
Sengaja pingin meledeknya.
Kalau soal itu, bukan salah saya.
Ronald yang datang sama saya, merayu saya, ngajak bercinta, yaaa… saya nggak bisa nolak dong.
Terang saya kejam.
Tanpa perasaan.
Sampai gigi Trishia gemelutuk menahan marah.
Lalu ia kembali merangsek mau menjambak saya lagi.
Saya kali ini sudah siap banget dengan serangan fajar yang mendadak dari dia.
Dengan gesit saya kunci tangannya hingga ia tak bisa bergerak.
Terjadi adegan laga sesaat.
Tapi kemudian teman-teman menghalau dan memisahkan arena perke- lahian.
Pantesan, ngumpetnya di perpust in
Saya lihat Trishia meronta-ronta minta lepas.Kayaknya belum puas sama saya.
Terdengar makiannya yang ramai menye butkan segala macam binatang dan kata-kata jelek lainnya.
Sampai saya mumet sendiri Terburu-buru saya mengayun langkah me ninggalkan keramaian sialan itu.
Dasar cewek sialan.
Perks kampus Tukang rebut pacar orang!" masih terdenga makiannya sebelum langkah saya jauh.
Malam minggu, acara paling asyik sebe lum bobo buatku adalah nongkrongin tivi Tak ada yang apel.
Paling kalau kemarin kemarin, malam mingguku agak meriah adalah karena kehadiran Risa yang selalu bertandang.
Kadang juga ngajak jalan untuk sekedar nonton film.
Ingat Risa, ada debar kembali melintas.
Tapi secepat kilat kutepis kuat.
Nggak.
Aku nggak boleh lagi terlena oleh fantasi sendiri.
Konsentrasiku melototi tivi buyar seke tika ketika kudengar suara gerung mobil parkir di halaman.
Aku bergerak ke arah kaca jendela, menyibak gorden untuk mengintip siapa yang datang Cadilac putih terparkir.
Dan dua sosok sudah keluar lantas bergandengan melang kah ke pintu.
Risa dan cewek cakep itu Hatiku mulai tak karuan Tapi kubuka pintu dan kusapa kehadiran mereka seramah dan sebiasa mungkin Dengan memberi senyum yang termanis Risa menggandeng cewek cakep itu menuju sofa setelah kupersilahkan duduk Su… kenalin, ini sepupuku!" ia meraih tanganku untuk menyediakan minuman.
Pantesan, ngumpetnya di perpust in
Aku randek.Terbengong.
Tapi kuu ketika aku akan berlalu ke dalam lurkan juga Gue nyari elo ke kantin, ke taman, k WC, nggak ada.
Pantesan, ngumpetnya di perpust ini.
Tumben Su.
getol bener" ko- mentarnya setelah seocrypt duduk.
"Banyak bacaan buku.
Psikologinya bagus-bagus ternyata.
Ada Psiko remaja karangan Nestor Rico Tambunan juga lho.
Gue suka karya-karyanya," suaraku disetel sebiasa mungkin.
Padahal gemuruh di dadaku sudah mengguncang dari tadi.
Comments
Post a Comment